GAMBARAN UMUM DESA LEMBU
BAB I
GAMBARAN UMUM DESA LEMBU
1.1 Letak Geografis dan Administratif
Desa Lembu berada pada daerah perbatasan antara Boyolali dan Kabupaten Semarang, dengan luas lahan 472,56 ha. Aktivitas yang terjadi di Desa Lembu sudah cukup maju, hal tersebut terlihat dari adanya perkantoran, pendidikan, peternakan, dan aktivitas pertanian. Desa yang berada di Kecamatan Bancak ini memiliki batas administrasi sebagai berikut :
Utara : Desa Plumutan Kecamatan Bancak
Barat : Desa Rejosari Kecamatan Bancak
Timur : Desa Bendungan dan Desa Jatilawang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Selatan :Desa Gilirejo Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dan Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
1.2 Sejarah Desa Lembu
Desa Lembu lahir sudah sejak jaman dahulu kala, jauh sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan masih menerapkan sistem Kerajaan atau Kesultanan.Kelahiran Desa Lembu ditandai dengan munculnya “ARCA LEMBU dan PENGGEMBALA” yang terletak di Dusun Lembu (sekarang menjadi Dusun Krajan). Patung Lembu yang terlihat tanpa kepala di Dusun Krajan, disebabkan karena masuknya tentara kolonial Belanda, yang kemudian karena patung tersebut dianggap mempunyai kekuatan ghoib, maka tentara Belanda memotong kepalanya. Dan menurut cerita, kepala Lembu tersebut terbang sampai Kedungjati, dan sampai sekarang masih dikeramatkan.Kondisi di Desa Lembu pada saat itu mulanya masih hutan belantara. Kemudian sebagian masyarakat yang baru mulai masuk dan menemukan peninggalan Budha berupa patung Lembu. Orang yang menemukan patung Lembu tersebut mengatakan bahwa “mbesok yen ana rejaning jaman, alas iki bakal tak dadekne kutho/kampong kanthi jeneng LEMBU”. Cikal bakalnya adalah mbah Bengkuk. Kemudian beranak pinak dan semakin bertambah banyak. Mbah Bengkuk melakukan ritual dan sesaji untuk mendapatkan petunjuk dan petuah dari Sang Maha Kuasa, kemudian lahirlah Dusun Melikan yang menjadi tempat tinggal bagi keturunan yang semakin banyak.
Sejarah berlanjut dengan adanya anak kecil yang mengambil api yang “melik-melik” dan berjalan ke utara, kemudian ada yang bertanya “kok kendel men?”, maka tempat itu kemudian dinamakan Dusun KENDEL. Cikal bakalnya adalah mbah Soyi. Kondisi daerah pada saat itu masih benar-benar berupa hutan belukar, disebagian wilayah banyak ditumbuhi pohon “bamban”, kemudian daerah tersebut dinamakan Dusun BAMBAN.
Tanpa disengaja dan merupakan suatu petunjuk bagi penghuni saat itu, bahwa disekitar hutan tersebut ditemukanlah seekor macan yang sudah mati karena tercebur ke dalam kali/sumur, maka dinamakanlah daerah itu dengan sebutan Dusun KALIMACAN.Perjalanan tidak hanya berhenti sampai disitu saja, namun terus merambah luas ke timur dan selatan, seiring dengan bertambahnya anak keturunan mereka. Pada suatu daerah mereka menemukan sumber air, namun air tersebut tercampur dengan belerang, sehingga rasanya asin dan air tersebut dapat menghasilkan “bleng”, maka seiring waktu berjalan dan bertambahnya penghuni, daerah tersebut kemudian dinamakan Dusun NGEBLENG. Perjalanan mereka tidak hanya berhenti disitu saja, sebagian dari mereka ada yang merambah kea rah utara, dan sekelompok kecil dari mereka hidup ber”kerompol” yang kurang lebih hanya terdapat 30 keluarga, kemudian daerah tersebut dinamakan Dusun KREMPEL.
Hingga saat ini kepemimpinan Lembu baru terlampaui 5 periode kepemimpinan, Pemilihan pertama dilakukan pada tahun 1975, periode kedua dilakukan pada tahun 1989, periode ketiga tahun 1998, periode 4 dilakukan pada tahun 2005, dan periode 5 dilakukan pada tahun 2010. Berdasarkan UU tahun 2013, dalam Kementerian diatur pada tahun 2016, pemimpin memiliki kesempatan dapat dipilih kembali selama 3 kali periode dengan masa jabatan masing-masing 6 tahun. Desa Lembu memiliki kebiasaan yang tumbuh dan berkembang dari aktivitas sosial dan budaya yang ada di Desa Lembu itu sendiri.\
1.3 Aspek Fisik Alam
Aspek fisik alam merupakan salah satu komponen penting untuk mengetahui kondisi fisik dari suatu wilayah termasuk Desa Lembu. Bentangan wilayah pada desa Lembu yang dataran rendah yaitu 82,85 ha/m2, sedangkan desa yang berbukit-bukit yaitu 338 ha/m2. Tingkat kelerengan desa Lembu sebesar 0-8% dan kurang dari 40%. Selain itu Desa ini juga memiliki curah hujan yang sedang yaitu 180 Mm/hari. Sedangkan Jenis tanah di desa Lembu adalah regosol dan mediteran sehingga tingkat erosi tanah dalam kategori sedang yaitu sebesar 12,45 ha/m2. Sedangkan luas tanah yang tidak ada erosi sebesar 408,36 ha/m2. Desa Lembu termasuk dalam fungsi kawasan budidaya yang mana kawasan budidaya ini merupakan fungsi kawasan yang diperuntukkan untuk penggunaan lahan permukiman dan untuk lahan pertanian baik pertanian lahan basah maupun kering mengingat jenis tanah, kelerengan dan curah hujan yang ada di Desa Lembu tergolong rendah dan sangat mendukung guna perkembangan fungsi kawasan tersebut. Selain itu, fungsi kawasan budidaya juga dapat cocok dalam perkembangan lahan untuk aktivitas perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan, kesehatan dan aktivitas lainnya yang dapat mendukung perkembangan Desa Lembu yang lebih baik di masa yang akan datang. Selain sebagai kawasan budidaya, Desa Lembu juga termasuk kedalam kawasan Penyangga dan Kawasan Lindung.
1.4 Aspek Guna Lahan
Tata Guna Lahan di desa Lembu terdiri dari tanah sawah seluas 46,53 ha/m2, tanah kering seluas 401,28 ha/m2, tanah fasilitas umum seluas 26,75 ha/m2, dan tanah hutan seluas 8 ha/m2. Berikut adalah rincian luas lahan untuk masing-masing jenis tata guna lahan :
Tabel I.1
Jenis Tata Guna Lahan
No.
Jenis Tata Guna Lahan
Luas (Ha/m2)
1.
Tanah Sawah
Sawah irigasi teknis
0,00
Sawah irigasi ½ teknis
0,00
Sawah tadah hujan
46,53
Sawah pasang surut
0,00
Total Luas
46,53
2.
Tanah Kering
Tegal/ladang
200,51
Permukiman
25,00
Pekarangan
165,77
Total Luas
391,28
3.
Tanah Fasilitas Umum
Kas Desa:
a. Tanah bengkok
9,65
b. Tanah titi sara
7,60
c. Kebun desa
0,00
d. Sawah desa
0,00
Lapangan Olahraga
0,50
Perkantoran Pemerintah
0,50
Ruang publik/taman kota
0,00
Tempat pemakaman desa/umum
0,75
Tempat pembuangan sampah
0,00
Bangunan sekolah/perguruan tinggi
0,50
Pertokoan
0,00
Fasilitas Pasar
0,25
Terminal
0,00
Jalan
7
Daerah tangkapan air
0,00
Usaha perikanan
0,00
Sutet/aliran listrik
0,00
Total Luas
26,75
4.
Tanah Hutan
Hutan lindung
0,00
Hutan produksi
0,00
a. Hutan produksi tetap
0,00
b. Hutan terbatas
0,00
Hutan konservasi
0,00
Hutan adat
0,00
Hutan asli
0,00
Hutan sekunder
0,00
Hutan buatan
0,00
Hutan mangrove
0,00
Hutan suaka
0,00
a. Suaka alam
0,00
b. Suaka margasatwa
0,00
Hutan rakyat
8
Total Luas
8
Total Luas Desa
472,56
Sumber : Potensi dan desa Lembu tahun 2012
Tabel diatas menunjukkan jenis tata guna lahan di Desa Lembu ada 4, yaitu tanah sawah, tanah kering, tanah fasilitas umum, dan tanah hutan. Tanah sawah terdiri dari sawah tadah hujan seluas 46,53 Ha, tanah kering terdiri dari tegal/ladang seluas 200,51 Ha, permukiman seluas 25,00 Ha, pekarangan seluas 165,77 Ha. Sedangkan tanah fasilitas umum terdiri dari tanah bengkok seluas 9,65 Ha, tanah titi sara seluas 7,60 Ha, lapangan olahraga seluas 0,50 Ha, perkantoran pemerintah seluas 0,50 Ha, tempat pemakaman desa/umum seluas 0,75 Ha, bangunan sekolah seluas 0,50 Ha, fasilitas pasar seluas 0,25 Ha, jalan 7 Ha, dan tanah hutan yang berupa hutan rakyat seluas 8 Ha. Persentase tata guna lahan di desa Lembu dapat dilihat pada diagram berikut. Sebagian besar jenis tata guna lahan berupa tanah kering yaitu sebesar 83%. Kemudian tanah sawah memiliki persentase sebesar 10%. Sedangkan persentase terkecil adalah tanah hutan sebesar 2%.
1.5 Aspek Transportasi
Transportasi di Desa Lembu membantu berjalannya aktivitas sehingga desa ini dapat berkembang dengan baik di berbagai bidang.Sehingga keberadaan sarana transportasi sangat dibutuhkan dan menjadi hal yang vital di Desa ini.Transportasi disini dibedakan menjadi prasarana dan sarana transportasi.Sarana transportasi yaitu berupa moda itu sendiri sedangkan prasarana transportasi berupa jalan dan infrastuktur transportasi.
Mayoritas masyarakat desa Lembu menggunakan transportasi pribadi untuk melakukan aktivitas mereka. Jarak desa Lembu ke ibu kota kecamatan adalah 6 Km. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor adalah 0,30 jam. Sedangkan lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor adalah 1,30 jam. Tidak ada kendaraan umum ke ibu kota kecamatan, kabupaten maupun provinsi.
1.6 Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah dalam bidang kependudukan. Komposisi penduduk dapat menjadi salah satu metode dalam mengkaji aspek kependudukan dan sering digunakan untuk analisis serta perencanaan pembangunan. Komposisi penduduk dapat dibagi menjadi beberapa komposisi yang berdasarkan pada umur, jenis kelamin, agama, mata pencaharian, pendidikan dan status kependudukan. Namun sebelum melakukan itu semua sebaiknya mengetahui berapa jumlah KK untuk mempermudah dalam mengkaji subtansi-subtansi dalam kependudukan. Berikut adalah jumlah KK tiap dusun di Desa Lembu.
Tabel I.2
Jumlah KK Per-RW Desa Lembu
Dusun
RW
Jumlah KK
Krajan
I,II
169
Kendel
III
128
Bamban
IV
192
Krempel
V
32
Ngebleng
VI
85
Kalimacan
VII
116
Jumlah
772
Sumber: Data Monografi Per Dusun, Desa Lembu, Tahun 2014
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Pada diagram batang diatas dapat diketahui bahwa jumlah KK terbanyak, terdapat di Dusun Bamban sebesar 192 KK kemudian disusul dengan Krajan, Kendel, Kalimacan, Ngebleng dan Krempel.
1.6.1 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut di Desa Lembu dirinci menjadi 14 kelompok umur, dari umur 0 tahun sampai 67 tahun keatas. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa Lembu menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di desa Lembu. Berikut merupakan jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Desa Lembu.
Tabel I.3
Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Desa Lembu
Kelompok Umur (Tahun)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
0-3
52
84
136
4-7
28
66
94
8-11
60
66
126
12-15
61
61
122
16-19
67
68
135
20-23
88
75
163
24-26
62
60
122
27-30
81
77
158
31-33
56
57
113
34-36
51
60
111
37-40
58
61
119
41-43
51
38
89
44-46
38
49
87
47-50
44
41
85
51-53
35
32
67
54-56
31
31
62
57-60
37
35
72
61-63
18
19
37
64-66
13
15
28
67 keatas
50
84
134
Jumlah
982
1.079
2.061
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Gambar 1.3
Piramida Penduduk Desa Lembu
Piramida penduduk diatas menunjukkan bentuk piramida penduduk muda karena jumlah penduduk terbanyak terletak pada kelompok umur muda yakni umur 16-30 tahun. Persebaran jumlah penduduk laki-laki dan perempuan terlihat tidak jauh berbeda.
1.6.2 Komposisi Penduduk Menurut Agama
Komposisi Penduduk menurut agama menunjukkan jumlah penduduk dengan masing-masing agama yang dianut di Desa Lembu. Berikut merupakan jumlah penduduk menurut agama di Desa Lembu.
Tabel I.4
Jumlah Penduduk Menurut Agama Desa Lembu
No.
Kelompok Agama
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1.
Islam
982
1.079
2.061
2.
Katholik
-
-
-
3.
Kristen
-
-
-
4.
Hindu
-
-
-
5.
Budha
-
-
-
6.
Khonghucu
-
-
-
Jumlah
982
1.079
2.061
Sumber : Monografi Desa Lembu Tahun 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa seluruhnya penduduk desa Lembu beragama Islam sebanyak 2.061 jiwa yaitu 982 laki-laki dan 1.079 perempuan. Persentase jumlah penduduk menurut agama akan dibahas pada diagram berikut.
Sumber: Hasil Analisis,2014
Seluruh penduduk di Desa Lembu memeluk agama islam. Hasil data yang telah diolah menunjukkan persentase pemeluk agama Islam sebesar 100%.
1.6.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Komposisi Penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di Desa Lembu. Berikut merupakan jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa Lembu.
Tabel I.5
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Lembu
No.
Jenis Pekerjaan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1.
PNS
4
5
9
2.
TNI
2
0
0
3.
POLRI
1
0
1
4.
Pegawai Swasta
5
18
23
5.
Pensiunan
5
4
9
6.
Pengusaha
6
5
11
7.
Buruh bangunan
20
0
20
8.
Buruh Industri
3
18
21
9.
Buruh Tani
91
43
134
10.
Petani
558
538
1.096
11.
Peternak
1
8
19
12.
Nelayan
0
0
0
13.
Lain-Lain
0
0
0
Jumlah
706
639
1.344
Sumber : Monografi Desa Lembu Tahun 2014
Tabel diatas menunjukkan jumlah penduduk Desa Lembu yang bermata pencaharian sebagai PNS, TNI, POLRI, pegawai swasta, pensiunan, pengusaha, buruh bangunan, buruh industri, buruh tani, petani, peternak, nelayan, dan lain-lain. Dari penjabaran jumlah penduduk diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar penduduk Desa Lembu bermata pencaharian lainnya sebagai petani dan buruh tani. Berikut persentase penduduk menurut mata pencaharian di Desa Lembu.
Berdasarkan jenis mata pencarian yang ada di Desa Lembu mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dengan persentase sebesar 82 persen, Sedangkan persentase terkecil adalah penduduk yang bermatapencaharian sebagai POLRI.
1.6.4 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan
Komposisi penduduk menurut pendidikan merupakan jumlah penduduk berdasarkan pendidikan terakhir yang ditamatkan di Desa Lembu. Berikut merupakan jumlah penduduk menurut pendidikan di Desa Lembu.
Tabel I.6
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Desa Lembu
No.
Jenis Pendidikan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1.
Tidak Sekolah
39
42
81
2.
TK/Play Group
16
23
39
3.
Belum Tamat SD
116
133
249
4.
Tidak Tamat SD
96
100
196
5.
Tamat SD
378
390
798
6.
Tamat SLTP
104
94
195
7.
Tamat SLTA
38
37
15
8.
Tamat Akademi/Diploma
5
9
14
9.
Sarjana keatas
7
2
9
Jumlah
695
830
1.530
Sumber : Monografi Desa Lembu Tahun 2014
Sebagian besar penduduk di Desa Lembu merupakan lulusan SD dengan persentase 50 persen dan belum tamat SD sebanyak 16 persen.
1.7 Kepadatan Penduduk
Berdasarkan dari hasil rekapitulasi, Jumlah penduduk Desa Lembu adalah sebanyak 2.061 jiwa. Standar perhitungan kepadatan penduduk menggunakan Standar kepadatan penduduk SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Permukiman di Perkotaan, dimana interval kepadatan rendah (1-50 jiwa/ Ha), kepadatan sedang (51-100 jiwa/ Ha) dan kepadatan tinggi (>100 jiwa/ Ha). Rincian data kepadatan penduduk tiap dusun dapat dlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel I.7
Kepadatan Penduduk Desa Lembu
Dusun
RW
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Luas (Ha)
Kepadatan (Jiwa/ Ha)
Pengelompokan
Krajan
I,II
565
174,82
3
Rendah
Kendel
III
382
59,50
6
Rendah
Bamban
IV
622
51,82
12
Rendah
Krempel
V
115
38,90
3
Rendah
Ngebleng
VI
265
62,57
4
Rendah
Kalimacan
VII
392
84,95
5
Rendah
Jumlah
2341
472,56
5
Rendah
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat kepadatan penduduk di Desa Lembu yang dirinci tiap Dusun. Kepadatan penduduk didapatkan dari hasil pembagian antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jumlah penduduk dan luas wilayah yang berbeda pada masing-masing dusun membuat kepadatan penduduk di Desa Lembu juga beragam. Kepadatan penduduk di desa Lembu seluruhnya rendah. Persentase kepadatan penduduk di Desa Lembu dapat dilihat pada diagram berikut.
1.8 Rasio Kependudukan
Rasio (ratio) adalah perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan di Desa Lembu dikalikan 100. Berikut akan ditampilkan perhitungan rasio.
1.8.1 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Secara umum dinyatakan dengan penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Semakin besar nilai angka rasio jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan.
Tabel I.8
Sex Ratio Penduduk Desa Lembu
Dusun
RW
Penduduk
Sex Ratio
Laki-laki
Perempuan
Krajan
I,II
318
247
128,74
Kendel
III
186
196
94,90
Bamban
IV
323
299
108,03
Krempel
V
56
59
94,92
Ngebleng
VI
124
141
87,94
Kalimacan
VII
205
172
119,19
Jumlah
1.212
1.114
108,80
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Rasio Jenis kelamin di Desa Lembu tahun 2014 menunjukkan angka diatas 100. Hal tersebut berarti penduduk laki-laki lebih dibandingkan penduduk perempuan. Rasio di Desa Lembu sebesar 108,80.
1.8.2 Rasio Beban Ketergantungan (Dependency Ratio)
Sebanyak 70 persen penduduk di Desa Lembu berusia antara 16-66 tahun hal ini berarti penduduk usia produktif di Desa Lembu sangat potensial sebagai modal dasar yang besar untuk pembangunan. Rasio ketergantungan di Desa Lembu sebesar 42,27 % yang artinya 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) rata-rata menanggung beban 42,27 % penduduk usia tidak produktif. Rasio beban ketergantungan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel I.9
Depedency Ratio Penduduk Desa Lembu
Kelompok Umur (tahun)
Jumlah
0 -15
478
16 – 66
1.448
67 +
134
Rasio Beban Ketergantungan (%)
42,27%
Sumber : Hasil Analisis, 2014
1.9 Proyeksi Penduduk
Semua perencanan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk . Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk. Proyeksi penduduk dapat menjadi acuan dalam penyediaan berbagai fasilitas seperti pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan pelayanan umum lainnya. Berikut adalah tabel proyeksi penduduk Desa Lembu.
Tabel I.10
Proyeksi Penduduk Desa Lembu
Tahun
Proyeksi Penduduk
(Jiwa)
2014
2.061
2016
3.001
2021
5.614
2026
10.501
2031
19.642
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Pada tabel terlihat proyeksi jumlah penduduk sejak tahun 2014 hingga tahun 2031. Dalam hal ini, jangka waktu proyeksi penduduk adalah lima tahun. Pada grafik dapat dilihat bahwa jumlah penduduk tiap lima tahun kedepan adalah meningkat.
Komentar
Posting Komentar